Bandung, 30 Juni 2021 - Patron Aplikasi Ekonomi Kreatif Berkelanjutan (PATRAKOMALA) dengan kekuatan inovasi OPEN A.P.I. berhasil masuk ke dalam 99 Besar Kategori Umum Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di Lingkungan Kementrian/ Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD. Berawal dari 1458 Proposal Kelompok Umum yang diunggah, Tim Sekretariat KIPP 2021 memutuskan PATRAKOMALA yang diusung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung masuk ke dalam 201 Proposal terbaik yang dapat lolos dan lanjut ke tahapan berikut. Tidak hanya sampai disini, Pada tanggal 16 Juni 2021, Tim Panelis Independen memutuskan Inovasi besutan Disbudpar Kota Bandung yang mengusung Upaya Vaksinasi Ekonomi Kreatif Kota Bandung, masuk menjadi satu-satunya inovasi yang mewakili Kota Bandung sebagai Top 99 Inovasi dari Kelompok Umum sehingga dapat mengikuti tahapan presentasi proposal.

Webapps PATRAKOMALA baru saja dilaunching pada tanggal 10 April 2021, setelah berproses dan terus dikembangkan selama 3 (tiga) tahun. Kesulitan dalam membuat Webapps PATRAKOMALA dikarenakan ekosistem ekonomi kreatif dari 16+1 subsektor yang ada pada saat ini belum bergerak secara sinergi dan digital, ditengah kompleksitas yang terjadi di setiap subsektor yang ada. Disbudpar Kota Bandung khususnya di bidang ekonomi kreatif mengatakan bahwa sebuah platform akan dapat termanfaatkan dengan baik apabila dapat mengikuti People dan Process yang terjadi di dalam ekosistem tersebut (People – Process – Platform). Oleh karena itu wajar apabila proses development berlangsung lama, bahkan terus dilakukan di era pandemi covid-19.

Pada saat ini, PATRAKOMALA sudah memiliki anggota tidak kurang dari 2000 pelaku kreatif dari Kota Bandung yang terus diaktivasi melalui kegiatan inkubasi (Patrakomala Coffee Club) dan eksibisi per subsektor. Namun, belum semua pelaku kreatif benar-benar memanfaatkan webapps ini dikarenakan memang tujuan utama saat ini adalah untuk memetakan data realtime yang dapat menghasilkan dashboard pergerakan ekonomi kreatif Kota Bandung sehingga dapat mempermudah dan mempercepat dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terkait ekonomi kreatif di Kota Bandung.

Inovasi yang menjadi tingkat kesulitan tersendiri adalah ketika ekosistem ekonomi kreatif di Kota Bandung tidak terlepas dari keberadaan 15 sabuk pariwisata berbasis kreatifitas dan keberadaan kreatifitas tradisi yang ikut mewarnai ekonomi kreatif di Kota Bandung. KPI Disbudpar mengutamakan jumlah Hak Kekayaan Intelektual yang sejatinya memang sudah menjadi tugas dari keberadaan bidang ekonomi kreatif dari Disbudpar Kota Bandung.

Kehadiran PATRAKOMALA menjadikan Kreatif Turisme dapat terwujud di Kota Bandung. Bukan hanya untuk mendigitalisasi pelaku kreatif, tetapi juga dapat menjadi mitigasi dan vaksinasi ekonomi kreatif di era pandemi covid-19. Pada saat ini, memang dirasakan manfaat patron ini hanya bagi kepentingan pemerintah, tetapi diharapkan kedepan dapat justru memberikan manfaat ekonomi bagi para pelaku kreatif yang sudah teridentifikasi secara pentahelix ABCGM (Academic Business Community Governement Media). Sesuai dengan visi dan misi Walikota Bandung untuk menjadikan Kota Bandung sebagai Kota Kreatif.

Pada tahun depan, webapps PATRAKOMALA akan melaunching aplikasi PATRAKOMALA yang diharapkan dapat lebih bermanfaat bagi pelaku kreatif karena akan mencoba mempertemukan para pelaku dengan industri dan calon wisatawan untuk dapat menemukan lokasi para pelaku kreatif di Kota Bandung secara lebih efektif dan mengikuti Adaptasi Kebiasaan Baru. Mari Kita bersama-sama mendukung PATRAKOMALA agar dapat menjadi patron yang solutif bagi tumbuh berkembang ekonomi kreatif, dari proses kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, hingga konservasi ekonomi kreatif.